@article{Humairotus Sulfa_Muhammad Ainun Naim_Syaifuddin_Muhammad Rizky Amrullah_2022, title={Peran Majelis Shalawat At-Taufiq Terhadap Pembentukan Karakter Pemuda Karang Penang Sampang}, volume={8}, url={https://jurnal.faiunwir.ac.id/index.php/Jurnal_Risalah/article/view/339}, DOI={10.31943/jurnal_risalah.v8i4.339}, abstractNote={<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pemuda menjadi perhatian utama dalam masyarakat di berbagai kalangan di setiap bidang.Peran pemuda dalam masyarakat sebagai pembentukan karakter yang baik, harus memiliki nilai-nilai luhur, berjiwa sosial dan membangun serta cinta tanah air. Fenomena yang berkembang di daerah Karang Penang Sampang, banyak pemuda yang sangat antusias mengikuti majelis ini, karena adanya anggota-anggota majelis ini yang keseluruhannya dari kalangan pemuda, dari ketua, vokalis shalawatnya, dan penabuh banjarinya. Dua tahun sebelum adanya majelis shalawat At-Taufiq, kondisi masyarakat yang cukup memprihantinkan. Seperti pemudanya yang suka hiburan malam, nonkrong di malam hari yang tidak jelas, minuman- inuman keras, dan lainnya. Dengan itu Gus Khoiron yang sekarang selaku Ketua Umum membentuk sebuah majelis yakni majelis shalawat At-Taufiq. Metode peneltian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif lapangan, prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa perkataan lisan atau urutan kata yang tertulis dari orang-orang yang diamati dan pendekatan ini diarahkan pada latar individu secara holistis (utuh). Dalam penelitian kualitatif, penulis menjadi instrumen kunci <em>(human instrument)</em> yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, mencari dan memilih informan sebagai sumber data, mengumpulkan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas hasil temuan<em>.</em> Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepribadian seorang pemuda banyak yang berubah positif. Segala upaya yang ditempuh majelis At-Taufiq untuk membangun rohani anak-anak muda selalu dilakukan sesuai dengan melibatkan selera mereka, serta tidak dilakukan secara spontan namun bertahap. Membangun komitemen, motivasi, semangat ukhwah dan dzikir yang terus dilakukan serta bermunajat kepada Allah. Tidak hanya kerohanian, tapi juga memberikan dorongan dan dukungan pada anak-anak  muda untuk memperkuat kecintaan pada Rasulullah SAW serta menjalin tali silaturrahim dengan para ulama dan habaib.</p>}, number={4}, journal={Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam}, author={Humairotus Sulfa and Muhammad Ainun Naim and Syaifuddin and Muhammad Rizky Amrullah}, year={2022}, month={Nov.}, pages={1184–1199} }