Peran Majelis Shalawat At-Taufiq Terhadap Pembentukan Karakter Pemuda Karang Penang Sampang

Authors

  • Humairotus Sulfa UIN Sunan Ampel Surabaya
  • Muhammad Ainun Naim UIN Sunan Ampel Surabaya
  • Syaifuddin UIN Sunan Ampel Surabaya
  • Muhammad Rizky Amrullah UIN Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v8i4.339

Keywords:

Peran, Pemuda, Majelis Shalawat At-Taufiq

Abstract

ABSTRAK

Pemuda menjadi perhatian utama dalam masyarakat di berbagai kalangan di setiap bidang.Peran pemuda dalam masyarakat sebagai pembentukan karakter yang baik, harus memiliki nilai-nilai luhur, berjiwa sosial dan membangun serta cinta tanah air. Fenomena yang berkembang di daerah Karang Penang Sampang, banyak pemuda yang sangat antusias mengikuti majelis ini, karena adanya anggota-anggota majelis ini yang keseluruhannya dari kalangan pemuda, dari ketua, vokalis shalawatnya, dan penabuh banjarinya. Dua tahun sebelum adanya majelis shalawat At-Taufiq, kondisi masyarakat yang cukup memprihantinkan. Seperti pemudanya yang suka hiburan malam, nonkrong di malam hari yang tidak jelas, minuman- inuman keras, dan lainnya. Dengan itu Gus Khoiron yang sekarang selaku Ketua Umum membentuk sebuah majelis yakni majelis shalawat At-Taufiq. Metode peneltian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif lapangan, prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa perkataan lisan atau urutan kata yang tertulis dari orang-orang yang diamati dan pendekatan ini diarahkan pada latar individu secara holistis (utuh). Dalam penelitian kualitatif, penulis menjadi instrumen kunci (human instrument) yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, mencari dan memilih informan sebagai sumber data, mengumpulkan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas hasil temuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepribadian seorang pemuda banyak yang berubah positif. Segala upaya yang ditempuh majelis At-Taufiq untuk membangun rohani anak-anak muda selalu dilakukan sesuai dengan melibatkan selera mereka, serta tidak dilakukan secara spontan namun bertahap. Membangun komitemen, motivasi, semangat ukhwah dan dzikir yang terus dilakukan serta bermunajat kepada Allah. Tidak hanya kerohanian, tapi juga memberikan dorongan dan dukungan pada anak-anak  muda untuk memperkuat kecintaan pada Rasulullah SAW serta menjalin tali silaturrahim dengan para ulama dan habaib.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Mu‘adz, Nabil Hamid. Bagaimana Mencintai Rasulullah Saw. Jakarta: Gema Insani, 2002.

Al-Munajjid, Muhammad Shalih. Cara Nabi Memperlakukan Orang Di Berbagai Level Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.

Amin, Arwani. 99 Cahaya Kebajikan. Cilacap: Bismillah Press, 2015.

At-Taufiq, Sekjend. “Sejarah Singkat Berdirinya Majelis Pemuda Bershalawat At-Taufiq.” In Https://Pemudabershalawatattaufiq.Org/Sejarah-Singkat-Berdirinya-Majelis-Pemuda- Bershalawat-at-Taufiq/, n.d.

“Direktorat Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren.” In Https://Ditpdpontren.Kemenag.Go.Id/Pdpp/Statistik?Id=35(, n.d.

Faizah, Ummu. “Kontribusi Majelis Shalawat Al-Wasilaa Dalam Merubah Kepribadian Pemuda Di Desa Dukuh Mencek Sukorambi Jember.” Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2018.

Huda, Shokhi. Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah. Yogyakarta: LKiS, 2008.

Kadir, Abdul. “Sistem Pembinaan Pondok Pesantren.” Shautut Tarbiyah 01, no. 02 (2012): 76–99.

Kamaluddin. Rahasia Dahsyat Shalawat Keajaiban Lafadz Rasulullah Saw. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta, 2016.

Laily, Nurul. “Media Sosial Dan Perilaku Keberagaman Santri Remaja Dipondok Pesantren Nurul Huda Kajen.” Fikrah: Jurnal Ilmu Akidah Dan Studi Keagamaan 06, no. 01 (2018).

Lexy j. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya, 2007.

Nawawi, Hadarawi, and Mimi. Penelitian Terpadu. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1996.

Olivia, Rima. Shalawat Untuk Jiwa. Jakarta Seltan: TransMedia Pustaka, 2016.

Pasal 16 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan (n.d.).

Ratih, Nur, and Meria Octavianti. “Komunikasi Dakwah Pemuda Hijrah.” Jurnal Manajemen Komunikasi 03, no. 02 (2019).

Ronald Alan Lukens Bull. A Peacefull Jihad: Javanese Education and Religion Identity Construction. Michigan: Arizona State University, 1997.

Ruslan, Rosyadi. Metode Penelitian Publik Relations Dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Shihab, Quraish. Membumikan Al-Qur’an: Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat. Cetakan ke. Bandung: Mizan, 2009.

Sulthani, Mawardy Labay El. Dzikir Dan Doa Dalam Kesibukan. Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1992.

Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren (n.d.).

Wahjortomo. Perguruan Tinggi Pesantren. Jakarta: Gema Insani Press, 1997.

Wirosukarto, Amir Hamzah. KH.Imam Zarkasyi Dari Gontor Merintis Pesantren Modern. Ponorogo: Gontor Press, 1996.

Published

2022-11-20

How to Cite

Humairotus Sulfa, Muhammad Ainun Naim, Syaifuddin, and Muhammad Rizky Amrullah. 2022. “Peran Majelis Shalawat At-Taufiq Terhadap Pembentukan Karakter Pemuda Karang Penang Sampang”. Risalah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 8 (4):1184-99. https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v8i4.339.