Kondisi Pengetahuan Kearifan Lokal Pemuda pada Sekolah Menengah Kejuruan Madani Desa Urug Kabupaten Bogor

Authors

  • Bahagia Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Leny Muniroh Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Rimun Wibowo Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Ritzkal Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI:

https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v9i1.419

Keywords:

Pengetahuan Lokal, Budaya, Pengetahuan, Remaja

Abstract

Kearifan lokal hampir punah karena tidak diwariskan dengan baik kepada generasi muda pribumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi pengetahuan siswa tentang kearifan lokal sebagai pemuda di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) madani Desa Urug Bogor. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan PRA (participation rural appraisal). Pendekatan ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat adat dan pemuda serta ilmuwan harus dilibatkan dalam penyelesaian masalah tersebut. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain melakukan FGD dan wawancara mendalam dengan tokoh adat dan tokoh adat untuk mengetahui permasalahan sosial dan budaya pertanian yang ada pada masyarakat adat. Hal ini dilakukan untuk mencari responden yang cocok untuk dijadikan objek pemberdayaan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa responden yang berada di dalam kelas, baik responden perempuan maupun laki-laki, tidak memahami dan tidak mengetahui istilah-istilah yang berkaitan dengan kearifan lokal. Pertanyaan yang diberikan secara langsung adalah menanyakan apa yang dimaksud dengan bintang kidang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal pengetahuan pemuda terhadap kearifan lokal yang dimilikinya. Alasan yang diberikan mengapa mereka tidak mengerti adalah karena mereka belum pernah mendengar istilah tersebut. Selanjutnya diberikan pertanyaan kedua yaitu seluruh peserta yang hadir ditanya tentang “makna mipit amit ngala kudu menta”. Pertanyaan ini juga tidak memberikan jawaban, kondisi tersebut menunjukkan bahwa pemuda tersebut tidak mengetahui arti dari meminta izin sebelum melakukan kegiatan pertanian.

Downloads

Download data is not yet available.

References

R. D. Astuti, M. B. Arifin, and S. Rijal, “Budaya Pemali Dalam Masyarakat Etnik Toraja Di Kota Samarinda: Suatu Tinjauan Semiotika,” Ilmu Budaya J. Bhs. …, vol. 3, no. 2, pp. 121–130, 2020, [Online]. Available: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB/article/view/2850.

S. Dwi Fajarini And D. Dhanurseto, “Penerapan Budaya Pamali Dan Adat Istiadat Dalam Kehidupan Masyarakat Kampung Adat Kuta Kabupaten Ciamis Jawa Barat,” Prof. J. Komun. dan Adm. Publik, vol. 6, no. 2, pp. 23–29, 2019, doi: 10.37676/professional.v6i2.942.

Julian Anggar Kesuma Siregar, Abdul Malik, Dian Lestari, “Kearifan Lokal Cerita Rakyat Masyarakat Kabupaten Karimun Kepulauan Riau,” Jermal, vol. 1, no. 1, pp. 1–14, 2020, doi: 10.31629/jermal.v1i1.2105.

Yosefa Lemianti dan Gisela Nuwa, “EduTeach : Jurnal Edukasi dan Teknologi Pembelajaran Volume 1, No. 2 Edisi Juni 2020,” EduTeach J. Edukasi dan Teknol. Pembelajaran, vol. 1, no. 2, 2020.

Rehulina and S. A. Pratitis, “Kearifan Lokal dalam Mengatasi Konflik Horizontal di Kabupaten Karo,” J. Perspekt. Huk., vol. 1, no. 1, pp. 1–15, 2020.

B. Bahagia, R. Wibowo, F. M. Mangunjaya, and O. S. Priatna, “Traditional Knowledge of Urug Community for Climate, Conservation, and Agriculture,” Mimb. J. Sos. dan Pembang., vol. 36, no. 1, pp. 240–249, 2020, doi: 10.29313/mimbar.v36i1.5824.

B. Bahagia, R. Wibowo, and F. Majeri Mangunjaya, “Indigenous Cipatat Kolot Society Resilience Based on Leuit in Bogor, West Java,” ETNOSIA J. Etnogr. Indones., vol. 5, no. 2, pp. 349–365, 2020, doi: 10.31947/etnosia.v5i2.11377.

B. Bahagia, F. M. Mangunjaya, R. Wibowo, Z. Rangkuti, and M. A. Alwahid, “Leuit and prohibition forest: Indigenous knowledge of an Urug community resilience,” Harmon. Sos. J. Pendidik. IPS, vol. 7, no. 2, pp. 130–140, 2020, doi: 10.21831/hsjpi.v7i2.33055.

S. E. Azima, S. Syahribulan, S. Sjam, and S. Santosa, “Analisis Keragaman Jenis Serangga Predator Pada Tanaman Padi Di Areal Persawahan Kelurahan Tamalanrea Kota Makassar,” Bioma J. Biol. Makassar, vol. 2, no. 2, pp. 12–18, 2017, doi: 10.20956/bioma.v2i2.2042.

D. Ludwig and P. Macnaghten, “Traditional ecological knowledge in innovation governance: a framework for responsible and just innovation,” J. Responsible Innov., vol. 7, no. 1, pp. 26–44, 2020, doi: 10.1080/23299460.2019.1676686.

T. Mabhaudhi et al., “Mainstreaming underutilized indigenous and traditional crops into food systems: A South African perspective,” Sustain., vol. 11, no. 1, 2019, doi: 10.3390/su11010172.

R. Hartono, “Evaluating Sustainable Education Using Eco-Literacy,” Habitat, vol. 31, no. 2, pp. 78–85, 2020, doi: 10.21776/ub.habitat.2020.031.2.9.

A. Supriatna, “Relevansi Metode Participatory Rural Appraisal Dalam Mendukung Implementasi Undang-Undang,” J. Lingkung. Widyaiswara, no. 1, pp. 39–45, 2014, [Online]. Available: http://juliwi.com/published/E0101/Paper0101_39-45.pdf.

R. N. S. Ahmad Mustanir1, Hariyanti Hamid2, “Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Desa Dalam Perencanaan Metode Partisipatif,” J. Moderat, vol. 5, no. 3, pp. 227–239, 2019.

Z. Zakaria, I. Sophian, R., and N. Khoirullah, “Modifikasi konsep,” Dharmakarya, vol. 7, no. 1, pp. 38–45, 2018.

W. Al-Qubatee, H. Ritzema, A. Al-Weshali, F. van Steenbergen, and P. J. G. J. Hellegers, “Participatory rural appraisal to assess groundwater resources in Al-Mujaylis, Tihama Coastal Plain, Yemen,” Water Int., vol. 42, no. 7, pp. 810–830, 2017, doi: 10.1080/02508060.2017.1356997.

Published

2023-03-27

How to Cite

Bahagia, Leny Muniroh, Rimun Wibowo, and Ritzkal. 2023. “Kondisi Pengetahuan Kearifan Lokal Pemuda Pada Sekolah Menengah Kejuruan Madani Desa Urug Kabupaten Bogor”. Risalah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 9 (1):177-87. https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v9i1.419.

Issue

Section

Articles