Archives

  • Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 8 No. 2 (2022)

    Pendidikan di era digital ini sangatlah berkembang pesat, kemajuan teknologi saat ini tidak hanya dinikmati orang dewasa saja melainkan anakanak umuran sekolah juga sudah sangat antusias dalam menikmati perkembangan teknologi di era digital sekarang ini, bahkan saat ini banyak anak-anak yang kecanduan gadget karenanya anak-anak kurang bersosialisasi dengan lingkungannya karena sibuk dengan gadgetnya masing-masing, dengan keadaan seperti ini tentu ada dampak positif dan negatif yang ditimbulkan. Dampak negatif yang sangat berbahaya di era digital ini salah satunya anak-anak akan kecanduan game, kurangnya bersosialisasi dikarenakan asik dengan ganget yang ia milikiakan tetapi dampak positifnya di era digital ini bahwa dengan adanya kemajuan teknologi aktifitas belajar siswa dimudahkan dengan adanya internet dan siswa dapat lebih mudah mencari ilmu pengetahuan secara cepat.

  • Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 8 No. 1 (2022)

    Pendidikan di era digital ini sangatlah berkembang pesat, kemajuan teknologi saat ini tidak hanya dinikmati orang dewasa saja melainkan anakanak umuran sekolah juga sudah sangat antusias dalam menikmati perkembangan teknologi di era digital sekarang ini, bahkan saat ini banyak anak-anak yang kecanduan gadget karenanya anak-anak kurang bersosialisasi dengan lingkungannya karena sibuk dengan gadgetnya masing-masing, dengan keadaan seperti ini tentu ada dampak positif dan negatif yang ditimbulkan. Dampak negatif yang sangat berbahaya di era digital ini salah satunya anak-anak akan kecanduan game, kurangnya bersosialisasi dikarenakan asik dengan ganget yang ia milikiakan tetapi dampak positifnya di era digital ini bahwa dengan adanya kemajuan teknologi aktifitas belajar siswa dimudahkan dengan adanya internet dan siswa dapat lebih mudah mencari ilmu pengetahuan secara cepat.

  • Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 7 No. 1 (2021)

    Pendidikan sebagai isntrumen yang digunakan untuk membangun dan merevitalisasi kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) agar memperoleh kompetensi sosial dan erkembangan individu yang optimal serta mampu memberikan relasi yang kuat antara individu, masyarakat, dan lingkungan sekitar tempat seseorang hidup. Dalam hal ini, pendidikan Islam dijadikan sebagai instrumen untuk mensosialisasikan nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber dari Alquran, Hadis, dan lokalitas sebuah masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang berperadaban ditengah arus globalisasi sekarang ini. perkembangan informasi yang disebarkan melalui penyebaran informasi yang beraneka ragam, seolah-olah manusia kebanjiran‖ berbagai informasi, seperti ilmu pengetahuan, iklan-iklan, baik barang maupun hiburan, maka tugas pendidikan adalah menyiapkan peserta didik bukan sekedar sebagai penerima‖ informasi tetapi juga penyeleksi informasi melalui proses tabayun (instropeksi)

  • Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 6 No. 2 (2020)

    Pendidikan dan Pembelajaran adalah proses interaktif yang akan berlangsung seumur hidup, artinya pendidikan sebagai proses dinamis akan memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia. Pada Masa Covid-19 telah banyak sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring melalui LMS (Learning Management System) yang sering disebut E-learning. Pendidikan di era digital ini sangatlah berkembang pesat, kemajuan teknologi saat ini tidak hanya dinikmati orang dewasa saja melainkan anakanak umuran sekolah juga sudah sangat antusias dalam menikmati perkembangan teknologi di era digital sekarang ini, bahkan saat ini banyak anak-anak yang kecanduan gadget karenanya anak-anak kurang bersosialisasi dengan lingkungannya karena sibuk dengan gadgetnya masing-masing, dengan keadaan seperti ini tentu ada dampak positif dan negatif yang ditimbulkan.

  • Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 6 No. 1, March (2020)

    Pendidikan sebagai isntrumen yang digunakan untuk membangun dan merevitalisasi kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) agar memperoleh kompetensi sosial dan erkembangan individu yang optimal serta mampu memberikan relasi yang kuat antara individu, masyarakat, dan lingkungan sekitar tempat seseorang hidup. Dalam hal ini, pendidikan Islam dijadikan sebagai instrumen untuk mensosialisasikan nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber dari Alquran, Hadis, dan lokalitas sebuah masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang berperadaban ditengah arus globalisasi sekarang ini. perkembangan informasi yang disebarkan melalui penyebaran informasi yang beraneka ragam, seolah-olah manusia  kebanjiran‖ berbagai informasi, seperti ilmu pengetahuan, iklan-iklan, baik barang maupun hiburan, maka tugas pendidikan adalah menyiapkan peserta didik bukan sekedar sebagai penerima‖ informasi tetapi juga penyeleksi informasi melalui proses tabayun (instropeksi)

     

  • Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 5 No. 2, Sept (2019)

    Pendidikan di era digital ini sangatlah berkembang pesat, kemajuan teknologi saat ini tidak hanya dinikmati orang dewasa saja melainkan anakanak umuran sekolah juga sudah sangat antusias dalam menikmati perkembangan teknologi di era digital sekarang ini, bahkan saat ini banyak anak-anak yang kecanduan gadget karenanya anak-anak kurang bersosialisasi dengan lingkungannya karena sibuk dengan gadgetnya masing-masing, dengan keadaan seperti ini tentu ada dampak positif dan negatif yang ditimbulkan. Dampak negatif yang sangat berbahaya di era digital ini salah satunya anak-anak akan kecanduan game, kurangnya bersosialisasi dikarenakan asik dengan ganget yang ia milikiakan tetapi dampak positifnya di era digital ini bahwa dengan adanya kemajuan teknologi aktifitas belajar siswa dimudahkan dengan adanya internet dan siswa dapat lebih mudah mencari ilmu pengetahuan secara cepat.

  • Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 5 No. 1, March (2019)

    Pendidikan  diselenggarakan dalam upaya mengembangkan kemampuan siswa dalam memandang kehidupan dari berbagai perspektif budaya yang berbeda dengan budaya yang mereka miliki, dan bersikap positif terhadap perbedaan budaya, ras, dan etnis. Masalahmasalah yang ada sekarang ini dapat diminimalisir dan tidak berkembang kearah disintegrasi, serta diharapkan segala bentuk diskriminasi, kekerasan dan ketidakadilan yang sebagian besar dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan kultural seperti perbedaan agama, ras, etnis, bahasa, kemampuan, gender, umur, dan kelas sosial-ekonomi dapat diminimalkan.

  • Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 4 No. 2, Sept (2018)

    Guna menghadapi berbagai gejolak dan realitas kekinian bangsa Indonesia yang mengancam paradigma ke-Bhineka Tungga Ika-an, diperlukan terobosan pemikiran mengenai konsep pendidikan yang mampu memberdayakan manusia dan masyarakat dengan perbedaan yang dimiliki. Dengan bahasa lain, konsep pendidikan tersebut harus mampu memenuhi kebutuhan mendesak bangsa Indonesia saat ini untuk merekonstruksi kembali “kebudayaan nasional Indonesia” yang terdiri dari keragaman etnis dan budaya tersebut. Dalam konteks ini, konsep pendidikan multikultural bisa menjadi alternatif mengingat pendidikan multikultural melihat masyarakat secara luas dari keperbedaan yang dimiliki.

  • Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 4 No. 1, March (2018)

    Pendidikan memegang peranan penting, karena pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dengan harapan supaya menjadi manusia yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, peran guru dalam proses belajar mengajar masih sangat dibutuhkan. Tugas dan peran guru dalam pendidikan sangat penting, baik selaku pendidik ataupun selaku pengajar. Salah satu faktor yang paling menentukan berhasilnya proses belajar mengajar dalam kelas adalah guru. Guru sebagai pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mengorganisasikan ide-ide yang perlu dikembangkan dikalangan anak didiknya dengan sistem kepemimpinan yang dapat menggerakan minat, gairah serta semangat belajar mereka melalui metode pengajaran yang sesuai dan efektif. Sasaran tugas guru tidak hanya untuk membentuk keceerdasan otak saja, melainkan juga harus berusaha membentuk seluruh pribadi anak menjadi manusia dewasa yang berkemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan mengembangkan kesejahteraan hidup manusia.

  • Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 3 No. 1 (2106)

    Kontekstualisasi Hukum Syariah di Indoensia tercermin maraknya sistem  ekonomi syariah sebagai solusi alternatif dalam mencari jalan keluar dari kemelut ekonomi dewasa ini. Ekonomi syariah adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syariah, antara lain: bank syari‘ah, lembaga keuangan mikro syariah, asuransi syariah, reasuransi syariah, reksa dana syariah, obligasi syariah dan surat berharga berjangka menengah syariah, sekuritas syariah, pembiayaan syariah, pegadaian syariah, dana pensiun lembaga keuangan syariah, dan bisnis syariah.

    Impelementasi hukum syariah di Indonesia juga tercermin dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menjelaskan bahwa: “perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dewasa dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

     

  • Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 2 No. 1 (2015)

    Pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan pada etika Islam, pembentukan moral, dan latihan jiwa.2 Sehingga, tujuan akhir pendidikan Islam tersebut adalah membentuk manusia yang bertakwa supaya selamat dalam kehidupannya.  Pembaharuan sistem pendidikan Islam adalah sesuatu yang dilakukan secara efektif, efisien, dan produktif menuju kepada kemajuan. Pembaharuan yang dimaksud adalah pembaharuan di dalam pendidikan, yaitu suatu perubahan yang baru dan sengaja diusahakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Pembaharuan pendidikan mencakup 4 aspek yaitu; pembaharuan dalam aspek tujuan pendidikan, pembaharuan dalam aspek kurikulum, pembaharuan dalam aspek pendidik, dan pembaharuan dalam aspek peserta didik

  • Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
    Vol. 1 No. 1 (2014)

    Lembaga pendidikan madrasah merupakan bentuk lembaga pendidikan Islam pertama di Indonesia yang sampai saat ini tampaknya masih diminati oleh masyarakat. Saking minatnya terhadap lembaga pendidikan ini, sekalipun dianggap kurang bermutu, tidak dirasakan menjadi pertimbangan, yang penting putra putrinya memperoleh pendidikan agama secara cukup. Mereka meyakini betul, betapa pendidikan agama menjadi sangat penting daripada lainnya.

    Image masyarakat tentang keberadaan madrasah selama ini selalu menilai tertinggal bila dibandingkan dengan sekolah umum. Prestasi hasil belajar para siswanya rendah, lembaga pendidikan Islam dikelola dengan manajemen seadanya, gurunya kurang berkualitas dan gajinya rendah.

    Namun, walaupun demikian kondisinya, yang justru mengherankan adalah walaupun madrasah yang disebut sebut sebagai lembaga pendidikan yang kurang maju, sampai hari ini masih tetap ada, dipertahankan, dibela dan bahkan setiap tahun jumlahnya bertambah. Sebaliknya sekolah umum, seperti Sekolah Dasar (SD) tidak jarang terdengar berita bahwa lembanga pendidikan itu sudah kekurangan murid dan bahkan dimerger atau ditutup karena tidak punya murid. Sebaliknya pula, justru muncul fenomena baru, madrasah semakin bertambah jumlahnya dan dalam banyak kasus bertambah muridnya.

    Undang-Undang No. 20 tahun 2003 secara formal menetapkan madrasah sebagai sekolah agama dan pendidikan keagamaan lainnya menjadi bagian dari Sistem Pendidikan Nasional.  Dengan demikian madrasah perlu menata diri, berkompetisi, menjaga, dan meningkatkan kualitas pendidikannya.

    “Eksistensi Madrasah” adalah tema Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam nomor ini. Eksistensi madrasah dipertanyakan, akan ke mana, atau hendak kemana?. Termasuk bagaimana kondisi madrasah sekarang dan ke mana pula arah tujuan perkembangannya mendatang? Semoga tulisan yang ada bermanfaat, menjadi bahan renungan dan pancingan agar bersama-sama mencari format pengembangan madrasah ke depan sekaligus sebagai lahan perjuangan dan amal shaleh.