Disfemisme pada Wacana Lingkungan Lampung Kota “Dajjal” dalam Kajian Ekolinguistik Kritis
DOI:
https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v10i3.1079Keywords:
Disfemisme, Ekolinguistik Kritis, Wacana Lingkungan, MetaforaAbstract
Permasalahan sosial adalah kondisi yang tidak diinginkan ada dalam masyarakat. Hal itu karena dapat mengganggu ketenteraman masyarakat. Permasalahan sosial sering kali berkaitan dengan ketaksetaraan, ketakadilan, ketakstabilan, atau ketakseimbangan dalam masyarakat. Masalah sosial merupakan masalah yang timbul akibat dari interaksi sosial antara individu, antara individu dengan kelompok, antara kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial berkisar pada ukuran nilai, adat istiadat, ideologi dan tradisi yang ditandai dengan suatu proses sosial yang disosiatif. Bahkan masalah sosial timbul dari proses perkembangan masyarakat. Apalagi kalau proses perkembangan itu berlangsung dengan cepat sehingga menimbulkan keguncangan di dalam masyarakat. Sehingga masyarakat kekagetan budaya (cultural shock) dan kesenjangan budaya (cultural cultural lag).
Downloads
References
Aceh.tribunnews, (2023). Cukup-cerdas-ternyata-ini-alasan-kenapa-bima-pakai-kata-dajjal-kritik-pembangunan-di-lampung.
Ejournal. Undip. ac. id. (2 Februari 2023) Kajian Ekolinguistik Kritis.
Indraini, A. (2023, April 13). Viral “Lampung Dajjal”, Jalanannya Bikin Geleng-geleng Kepala. Detik.Com.
Kompas com, (18 April 2023). Berita Harian Bima Kritik Lampung.
Kompas.com/nasional /hubungan-manusia-dengan-lingkungan-sosial-budaya
News.republika/berita/viral-kritik-lampung.
Sampoernauniversity (7 Mei 2022). Pengertian Media Sosial, Sejarah, Fungsi dan Manfaatnya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Wan Nur’Aini Lubis, Dwi Widayati, Rachmad Fadillah Maha
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.