Peningkatan Literasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Tontonan Televisi

Authors

  • Arif Maulana STAI DR. KH. EZ. Muttaqien Purwakarta
  • Usep Setiawan STAI DR. KH. EZ. Muttaqien Purwakarta
  • Dyah Wulandari dyahwulandari970@gmail.com
  • Narkum STAI DR. KH. EZ. Muttaqien Purwakarta
  • M.S Ridwanulloh STAI DR. KH. EZ. Muttaqien Purwakarta

DOI:

https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v10i2.893

Keywords:

Televisi, Literasi Media , Partisipasi dan Perempuan

Abstract

Terbukanya ruang demokrasi penyiaran ke dalam bentuk Diversity of Content (keberagaman konten) dan Diversity of Ownership (keberagaman kepemilikan) telah mendorong tumbuhnya pendirian stasiun televisi dan banyaknya jenis program siaran. Meski secara umum kualitasnya telah mencapai standar KPI, tapi masih ada beberapa tayangan yang kerap kali tidak pernah mencapai standar tersebut, seperti: tayangan sinetron, infotainment, dan variety show. Sayangnya, animo masyarakat justru lebih banyak menikmati tiga program tayangan tersebut, khususnya perempuan. Padahal dengan kualitas tayangan rendah tidak akan memberikan nilai-nilai edukasi, kecuali sebatas hiburan. Segi lainnya, pengaruh yang diberikannya berdampak terhadap seluruh struktur kehidupan masyarakat mulai dari aspek kognitif, bergerak ke afektif dan akhirnya berlabu pada behavioral. Karena itu, untuk meningkatkan kualitas masyarakat terlebih dahulu mesti di mulai dari adanya tontonan berkualitas dan sehat, di antara caranya adalah dengan melakukan penguatan literasi media kepada masyarakat, sehingga masing-masing selain mengetahui (to know) juga dapat berpartisipasi dalam melakukan pengawasan agar tontonan menjadi benar-benar layak untuk di konsumsi. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan satu ikhtiar untuk mendorong masyarakat sampai pada harapan tersebut, yang dalam segi ini aspek yang perlu dikembangkan adalah terhadap penguatan literasi media dan penguatan partisipasi masyarakat dalam tontonan televisi, dengan tujuan: Pertama, mengetahui kecenderungan tontonan perempuan dan menelusuri sejauh mana mereka memahami dampaknya. Kedua, memberikan pengetahuan akan budaya yang terjadi dalam media massa (televisi) serta efek kelurannya, dan perlunya mengetahui aturan di dalam penyelenggaraan penyiaran. Ketiga, mendorong khalayak untuk melakukan partisipasi berupa pengawasan langsung terhadap kualitas program tayangan. Hasil temuan yang diperoleh bahwa literasi media mendorong masyarakat bisa memilih, menyeleksi, menilai, mengkritisi, dan melakukan sesuatu dari apa yang menjadi tontonannya.

 

Terbukanya ruang demokrasi penyiaran ke dalam bentuk Diversity of Content (keberagaman konten) dan Diversity of Ownership (keberagaman kepemilikan) telah mendorong tumbuhnya pendirian stasiun televisi dan banyaknya jenis program siaran. Meski secara umum kualitasnya telah mencapai standar KPI, tapi masih ada beberapa tayangan yang kerap kali tidak pernah mencapai standar tersebut, seperti: tayangan sinetron, infotainment, dan variety show. Sayangnya, animo masyarakat justru lebih banyak menikmati tiga program tayangan tersebut, khususnya perempuan. Padahal dengan kualitas tayangan rendah tidak akan memberikan nilai-nilai edukasi, kecuali sebatas hiburan. Segi lainnya, pengaruh yang diberikannya berdampak terhadap seluruh struktur kehidupan masyarakat mulai dari aspek kognitif, bergerak ke afektif dan akhirnya berlabu pada behavioral. Karena itu, untuk meningkatkan kualitas masyarakat terlebih dahulu mesti di mulai dari adanya tontonan berkualitas dan sehat, di antara caranya adalah dengan melakukan penguatan literasi media kepada masyarakat, sehingga masing-masing selain mengetahui (to know) juga dapat berpartisipasi dalam melakukan pengawasan agar tontonan menjadi benar-benar layak untuk di konsumsi. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan satu ikhtiar untuk mendorong masyarakat sampai pada harapan tersebut, yang dalam segi ini aspek yang perlu dikembangkan adalah terhadap penguatan literasi media dan penguatan partisipasi masyarakat dalam tontonan televisi, dengan tujuan: Pertama, mengetahui kecenderungan tontonan perempuan dan menelusuri sejauh mana mereka memahami dampaknya. Kedua, memberikan pengetahuan akan budaya yang terjadi dalam media massa (televisi) serta efek kelurannya, dan perlunya mengetahui aturan di dalam penyelenggaraan penyiaran. Ketiga, mendorong khalayak untuk melakukan partisipasi berupa pengawasan langsung terhadap kualitas program tayangan. Hasil temuan yang diperoleh bahwa literasi media mendorong masyarakat bisa memilih, menyeleksi, menilai, mengkritisi, dan melakukan sesuatu dari apa yang menjadi tontonannya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ardianto dan Erdiana, Komunikasi Massa Sebuah Pengantar (Bandung: PT Rosydakarya, 2005)

Chris Barker, Cultural Studies: Teori dan Praktik (Yogjakarta: Kreasi Wacana.2004)

Douglas Kellner, Budaya Media; Cultural Studies, Identitas, dan Politik Antara Modern dan Postmodern (Jogjakarta: Jalasutra. 2010)

H.M. Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa; Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger & Thomas Luckmann (Jakarta: Prenada Media Group. 2008)

Idi Subandy Ibrahim & Bachruddin Ali Akhmad, Komunikasi dan Komodifikasi; Mengkaji Media dan Budaya dalam Dinamika Globalisasi (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 2014)

Komisi Penyiaran Indonesia, Dialektika Penyiaran Indonesia (Jakarta: KPI. 2020)

Komisi Penyiaran Indonesia, Wajah Penyiaran Indonesia: Kewibawaan KPI di Tengah Keterbukaan Informasi (Jakarta: Tira Smart. 2018)

Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (Jakarta: KPI. 2017)

Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek (Bandung: Remaja Rosydakarya, 2007)

Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Khalayak Media (Jakarta: Prenada Media Gorup. 2019)

S. Arifianto, Praktik Budaya Media Digital dan Pengaruhnya (Yogjakarta: Aswaja Presindo. 2018)

Siti Karlinah, Komunikasi Massa (Jakarta: Penerbitan UT, 1999)

Yosal Iriantara, Literasi Media; Apa, Mengapa, dan Bagaimana (Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2017)

Downloads

Published

2024-06-25

How to Cite

Arif Maulana, Usep Setiawan, Dyah Wulandari, Narkum, and M.S Ridwanulloh. 2024. “Peningkatan Literasi Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Tontonan Televisi”. Risalah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 10 (2):890-903. https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v10i2.893.

Issue

Section

Articles